Jakarta Alarm - Smoke detector merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya asap di sekitarnya. Alat ini diletakan di langit-langit ruangan sesuai dengan prinsip asap akan selalu naik ke permukaan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, saat smoke detector mendeteksi adanya asap, perangkat akan mengirimkan sinyal ke control panel untuk memicu bunyi alarm.
Smoke detector biasanya digunakan di lingkungan perumahan, komersial dan industri untuk memberikan peringatan dini terhadap indikasi kebakaran atau potensi bahaya kebakaran. Dengan kata lain keberadaan detektor asap ini bertujuan untuk memberikan peringatan dini kepada penghuni rumah atau gedung sehingga mereka dapat mengambil tindakan penanganan yang tepat dan mengevakuasi diri.
Dengan demikian, smoke detector dapat membantu menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan lebih lanjut akibat kebakaran. Mari simak lebih lanjut, bagaimana cara kerja smoke detector.
Cara Kerja Smoke Detector
Smoke detector memiliki cara kerja yang bervariasi tergantung pada jenisnya, namun secara umum, terdapat dua jenis smoke detector yang biasa digunakan:
Smoke Detector Ionisasi
Smoke detector ionisasi ini menggunakan sumber radioaktif (biasanya Amerisium-241) untuk menghasilkan partikel muatan yang disebut ion. Partikel-ion ini akan mengalami perubahan arus saat terkena asap. Ketika ada asap di sekitarnya, asap akan mengganggu aliran arus di dalam detektor, sehingga memicu alarm aktif. Smoke detector ini efektif dalam mendeteksi asap yang dihasilkan dari kebakaran dengan penyebaran cepat dan bernyala tinggi.
Smoke Detector Optik
Smoke detector optik, atau biasa disebut juga smoke detector fotoelektrik merupakan alat yang menggunakan cahaya untuk mendeteksi asap. Alat ini memiliki dua komponen utama yaitu sumber cahaya inframerah atau LED dan sebuah fotodetektor. Ketika asap masuk ke dalam ruang detektor, dan memenuhi ruang deteksi akan menyebabkan penyebaran cahaya yang mengarah ke fotodetektor. Perubahan intensitas cahaya tersebut memicu terjadinya alarm aktif.
Cara kerja smoke detector ionisasi dan smoke detector photoelectric berfokus pada mendeteksi perubahan lingkungan yang disebabkan oleh asap, baik itu perubahan pada aliran arus di smoke detector ionisasi atau perubahan intensitas cahaya pada smoke detector optik. Jika ada kebakaran atau asap di sekitar smoke detector, maka dapat memicu bunyi alarm untuk memberi tau penghuni rumah atau gedung tentang bahaya kebakaran dan memberi kesempatan bagi mereka untuk segera mengambil tindakan pencegahan atau evakuasi diri.
Baca juga : Jangan Sampai Salah, Berikut Adalah Langkah Memilih Fire Alarm System
Dengan membaca artikel diatas, Sekarang kita tau fungsi dan cara kerja smoke detektor. Namun perlu menjadi perhatian saat akan menginstalasi smoke detector, pastikan sudah sesuai dengan standar ketentuan yang terdapat di buku panduan. Hal ini perlu diperhatikan supaya smoke detektor dapat bekerja dengan benar dan maksimal.
Anda juga dapat konsultasikan kebutuhan keselamatan Anda dengan tenaga ahli profesional untuk memastikan alarm kebakaran telah sesuai dan tepat dengan kebutuhan ditempat Anda.
