Seputar Keamanan & Kriminal

Cara Kerja Sistem Alarm Kebakaran Konvensional

Rabu, 1 November 2023 | 17:01 WIB

kenali cara kerja Sistem alarm kebakaran konvensional

Jakarta Alarm - Kita mengenal 2 jenis sistem alarm kebakaran atau fire alarm system yang biasa digunakan di suatu bangunan yaitu alarm kebakaran konvensional (fire alarm convensional) dan alarm kebakaran beralamat (fire alarm addressable). Masing-masing sistem memiliki cara kerja yang berbeda. Pada sistem alarm kebakaran konvensional menggunakan prinsip dasar yaitu menghubungkan sejumlah detektor dan perangkat alarm ke dalam satu zona atau loop kabel tertentu. Sistem alarm kebakaran konvensional ini hanya dapat menginformasikan letak zona terjadinya kebakaran tanpa mengetahui detektor yang mendeteksi titik kebakaran, hal ini dikarenakan sistem alarm kebakaran konvensional tidak dapat mengirimkan ID address.

Sebelum mengetahui bagaimana cara kerja sistem alarm kebakaran konvensional, kita perlu mengenal komponen apa saja yang terdapat di sistem alarm kebakaran konvensional. Berikut fungsi dan komponen utama sistem alarm kebakaran konvensional:

Komponen Utama Sistem Alarm Kebakaran Konvensional

Detektor

Detektor kebakaran adalah perangkat utama yang digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda kebakaran, seperti asap, panas berlebih, atau karbon monoksida. Detektor memiliki beragam jenis yaitu detektor asap (smoke detector), detektor panas (heat detector), atau sensor karbon monoksida (gas detector). Setiap detektor ditempatkan di berbagai lokasi strategis di dalam bangunan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lingkungan tempat detektor dipasang.

MCFA (Main Control Fire Alarm)

MCFA atau Main Control Fire Alarm adalah sistem pengendalian utama yang mengatur dan mengawasi seluruh sistem. MCFA atau panel kontrol alarm berfungsi untuk menerima sinyal dari detektor-detektor dalam berbagai zona dan memicu peringatan jika terjadi kebakaran. Panel kontrol juga dapat menampilkan status sistem dan memberikan petunjuk letak tempat atau zona terjadinya kebakaran.

Indicating lamp

Indicating lamp adalah alat yang memberikan indikator secara visual berupa penampakan cahaya lampu yang berguna sebagai tanda peringatan atas adanya indikasi kebakaran. Dengan kata lain, indicating lamp berfungsi untuk menunjukkan letak lokasi pemancar sinyal bahaya

Manual call point

MCP atau manual call point adalah alat manual yang digunakan untuk memberi peringatan adanya indikasi kebakaran dengan cara menekan tombol untuk memberikan peringatan kepada seluruh penghuni bangunan. Keberadaan manual call point ini merupakan bentuk antisipasi apabila jangkauan sumber kebakaran tidak terdeteksi oleh detektor, dan orang yang berada di sekitar lokasi mengetahui peristiwa tersebut. Manual call point dikenal juga dengan istilah emergency breakglass.

Alarm bell

Alarm bell atau alarm sounder adalah alat yang dapat mengeluarkan bunyi bel saat terjadi kebakaran. Alarm bell ini berfungsi sebagai pemberi tanda peringatan berupa suara keras kepada penghuni untuk memberitahukan bahwa terjadi kebakaran di suatu ruangan.

Setelah mengetahui komponen yang terdapat di dalam sistem alarm kebakaran konvensional, saatnya mengetahui bagaimana komponen tersebut bekerja dan saling berhubungan.

Baca juga : Sistem Alarm Kebakaran Konvensional : Pengertian dan Fungsi

Cara Kerja Sistem Alarm Kebakaran Konvensional

Saat detektor mendeteksi adanya indikasi kebakaran, detektor akan mengirimkan sinyal ke main control fire alarm (MCFA) di mana sinyal yang diterima panel kontrol akan diteruskan dalam bentuk sinyal output ke indicating lamp dan alarm bell untuk memberikan peringatan kebakaran kepada penghuni bangunan. Semakin baik dan efektif suatu sistem, semakin cepat memberikan peringatan dini sehingga penghuni memiliki waktu untuk melakukan evakuasi dan tindakan penanganan.

Untuk melihat informasi mengenai sumber terjadinya kebakaran, dapat dilihat melalui panel kontrol atau main control fire alarm (MCFA). Namun pada sistem alarm kebakaran konvensional hanya dapat mengetahui zona mana yang sedang mengalami kebakaran. Contohnya, zona 1 mendeteksi kebakaran di lobby lantai 1 dan zona 2 dilantai 2 yaitu ruang meeting. Jadi informasi yang diterima hanya berupa titik lokasi zona, Anda tidak dapat mengetahui dimana unit detektor yang mendeteksi tanda indikasi kebakaran.

Walaupun teknologi yang digunakan tidak secanggih sistem alarm kebakaran addressable, saat ini sistem alarm kebakaran konvensional dapat diintegrasikan dengan sistem proteksi kebakaran, sistem kontrol akses dan sistem lainnya yang terdapat didalam gedung sehingga mempermudah proses pemadaman dan evakuasi. Salah satu sistem alarm kebakaran konvensional yang mudah dikonfigurasi dan diintegrasikan adalah sistem alarm kebakaran dari SATEL. Perangkat yang ditawarkan SATEL tidak hanya memiliki kualitas yang memenuhi standar tapi juga memiliki harga yang kompetitif. Hal ini yang membuat produk asal Polandia ini banyak diminati.

Baca juga : Pengertian Fire Alarm dan Jenis-Jenis Sistemnya

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar sistem alarm kebakaran dapat konsultasikan ke jakartaalarm. Tim profesional kami siap melayani Anda. Nikmati berbagai layanan mulai dari konsultasi GRATIS, survey, demo produk dan design sistem dari tim profesional yang berpengalaman dan terbukti telah menangani projek di berbagai sektor industri.

Layanan jakartaalarm

Konsultasi

Nikmati layanan konsultasi gratis untuk membantu Anda menemukan rasa aman.

Survei Lokasi

Nikmati layanan survei dan demo gratis khusus wilayah DKI Jakarta.

Instalasi

Dapatkan layanan instalasi yang benar dan memenuhi standar keamanan.

Layanan Purna Jual

Dapatkan 1 sampai 3 tahun garansi produk maupun instalasi dan

Read More

layanan On-Call Service.

Read Less

Tutorial

Tersedia Video Tutorial untuk pemasangan di Youtube jakartaalarm Official Channel.