Seputar Keamanan & Kriminal

Cara Instalasi Fire Alarm Konvensional

Jumat, 3 November 2023 | 18:47 WIB

Tahapan Instalasi Sistem Alarm Kebakaran Konvensional

Jakarta Alarm - Fire alarm convensional atau sistem alarm kebakaran konvensional umumnya digunakan di bangunan skala kecil, seperti perumahan, pertokoan, gudang, dan minimarket. Alarm kebakaran konvensional memiliki model sistem yang sederhana karena panel kontrol langsung menerima pemberitahuan dari zona, lalu control panel memberi perintah pada komponen signalling device agar merespon sinyal untuk memberikan peringatan dini kepada penghuni bangunan.

Pada sistem alarm kebakaran konvensional terdapat berbagai komponen diantaranya panel kontrol atau MCFA (Main Control Fire Alarm), detektor, manual call point dan signalling device. Sebelum melakukan instalasi sistem alarm kebakaran konvensional, terdapat beberapa alat dan material instalasi yang perlu Anda persiapkan.

Alat dan Material Instalasi Sistem Alarm Kebakaran Konvensional

Alat 

  • Bor
  • Obeng
  • Tang potong

Material

  • Kabel AWG 18 1 Pair /kabel power 0.75
  • Kabel Power Supreme NYM 3x1,5mm
  • Pipa 20 mm
  • Sock
  • Klem
  • Steker
  • Fleksibel counduit 20 mm
  • Tdus cabang 3
  • Isolasi hitam
  • Skrup & fischer

Baca juga : Cara Kerja Sistem Alarm Kebakaran Konvensional

Dalam melakukan instalasi fire alarm konvensional, terdapat beberapa tahapan yang perlu Anda perhatikan.

Tahapan Instalasi Fire Alarm Konvensional

  1. Persiapkan steker dan kabel power, lalu hubungkan panel kontrol ke sumber listrik bertegangan 220V dengan menggunakan kabel power.
  2. Selanjutnya persiapkan kabel AWG 18 untuk menghubungkan setiap detektor ke panel kontrol alarm.
  3. Pada detektor terdapat terminal L (+) dan Lc (-), gunakan kabel untuk menghubungkan kontrol panel fire alarm dengan terminal label L dan C.
  4. Lalu, hubungkan setiap detektor secara seri dengan awalan dan akhiran. Untuk jarak antar smoke detektor, kanan kiri 3 meter.
  5. Jika seluruh detektor telah disambungkan, pada bagian titik akhir detektor, hubungkan dengan End of line (EOL). Tujuannya untuk menandakan loop sudah berakhir. Detektor terakhir ini juga dihubungkan dengan EOL resistor dan kapasitor. Untuk 1 loop menandakan 1 zone. Pada sistem alarm kebakaran konvensional, zona digunakan sebagai tanda kemunculan kebakaran pada kontrol panel.
  6. Jika rangkaian detektor telah selesai dipasang, persiapkan kabel untuk menghubungkan signalling device dengan panel kontrol alarm.
  7. Setelah seluruh perangkat selesai diinstalasi, lakukan pengecekan ulang apakah setiap perangkat sudah terinstalasi dengan benar untuk menghindari korslet atau terbakar saat digunakan.

Baca juga : Keuntungan Menggunakan Sistem Alarm Kebakaran Konvensional

Dalam proses instalasi alarm kebakaran, penting untuk memperhatikan ketepatan pemasangan kabel ke terminal yang terdapat pada perangkat. Ini untuk menghindari perangkat tidak dapat berfungsi atau terbakar akibat korsleting. Dalam pemasangan sistem alarm kebakaran memiliki aturan dan standart yang berlaku sehingga tidak dapat asal sambung kabel. Oleh sebab itu, lakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan pemasangan fire alarm. Atau jika Anda mengalami kesulitan dapat konsultasikan ke tenaga ahli jakartaalarm yang telah berpengalaman melakukan instalasi alarm kebakaran di berbagai sektor industri.

Layanan jakartaalarm

Konsultasi

Nikmati layanan konsultasi gratis untuk membantu Anda menemukan rasa aman.

Survei Lokasi

Nikmati layanan survei dan demo gratis khusus wilayah DKI Jakarta.

Instalasi

Dapatkan layanan instalasi yang benar dan memenuhi standar keamanan.

Layanan Purna Jual

Dapatkan 1 sampai 3 tahun garansi produk maupun instalasi dan

Read More

layanan On-Call Service.

Read Less

Tutorial

Tersedia Video Tutorial untuk pemasangan di Youtube jakartaalarm Official Channel.