Jakarta Alarm - Smoke detector adalah jenis perangkat yang dirancang untuk mendeteksi adanya asap dalam suatu ruangan. Deteksi asap berperan penting dalam deteksi dini kebakaran. Dalam manajemen gedung, penggunaan alat pendeteksi kebakaran sangat diperlukan untuk mencegah insiden kebakaran yang dapat merugikan nyawa dan harta benda. Namun, smoke detector tidak hanya diaplikasikan di gedung saja tapi juga bisa di rumah-rumah.
Ada berbagai jenis smoke detector dengan cara kerja dan kegunaan yang berbeda-beda. Apa saja jenis-jenis smoke detctor? Dan bagaimana fungsi dan kegunaannya? Simak artikel dibawah ini untuk penjelasan detailnya.
Jenis-jenis Smoke Detector
Berdasarkan cara kerja dan kegunaannya, smoke detector atau detektor asap secara umum dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu Ionization Smoke Detector, Photoelectric Smoke Detector, Dual-Sensor Smoke Detector dan Beam Smoke Detector. Berikut penjelasan mengenai keempat smoke detector ini.
- Ionization Smoke Detector (Detektor Asap Ionisasi)
Ionization detector salah satu model alat pendeteksi asap yang pertama kali dikembangkan. Alat ini bekerja dengan cara mengirimkan sinyal ketika sensor mendeteksi adanya asap yang masuk memenuhi ruang detektor (smoke chamber). Dalam penempatannya, alat ini biasa ditempatkan di area yang kira-kira bisa dijangkau oleh asap hasil korsleting elektronik.
Fungsi dan Kegunaan : Jenis ini bekerja dengan mendeteksi perubahan aliran listrik yang disebabkan oleh partikel-partikel asap yang mengionisasi udara di dalam ruang detektor (smoke chamber). Biasanya lebih responsif terhadap kobaran api cepat yang menghasilkan asap dengan partikel-partikel kecil (fast flaming fires).
Kegunaan : Smoke Ionisasi cocok digunakan di area yang rawan terhadap kebakaran cepat, seperti dapur atau area dengan peralatan listrik.
- Photoelectric Smoke Detector (Detektor Asap Fotoelektrik)
Alarm kebakaran jenis photoelectric smoke detector memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga efisien untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil.
Fungsi dan Kegunaan : Jenis ini menggunakan cahaya untuk mendeteksi partikel-partikel asap di dalam ruang detektor (smoke chamber). Ketika partikel asap mengganggu pola cahaya yang dipancarkan, detector akan mengirimkan sinyal untuk memicu alarm.
Kegunaan : Detektor asap fotoelektrik lebih efektif dalam mendeteksi kebakaran dengan asap yang lebih tebal, seperti yang dihasilkan oleh material yang terbakar perlahan.
Baca juga : Apa itu Smoke detector dan bagaimana cara kerjanya?
- Dual-Sensor Smoke Detector (Detektor Asap Dua Sensor)
Dual sensor smoke detector merupakan gabungan dari smoke detector ionization dan photoelectric smoke detector, dual system ini memberikan keamanan lebih dengan memaksimalkan cara kerja dari kedua sistem detector tersebut.
Fungsi dan Kegunaan : Kombinasi dari teknologi ionisasi dan fotoelektrik untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi berbagai jenis kebakaran.
Kegunaan : Cocok untuk area yang membutuhkan deteksi asap yang komprehensif.
- Beam Smoke Detector (Detektor Asap Sinar Berkepanjangan)
Jenis detektor alarm kebakaran ini bekerja secara berpasangan dengan alat pemancar. Kedua alat ini dipasang pada satu garis lurus agar detektor dapat mendeteksi gejala kebakaran melalui cahaya yang ditimbulkan karena api.
Fungsi dan Kegunaan: Menggunakan sinar infra-merah yang dikirimkan melintasi ruangan dan diterima oleh pemancar. Jika asap memotong jalur sinar, akan memicu alarm.
Kegunaan: Beam smoke detector cocok untuk memproteksi area luas yang sulit dijangkau oleh detektor konvensional seperti gudang, bandara, dan area industri.
Baca juga : Jangan Sampai Salah, Berikut Adalah Langkah Memilih Fire Alarm System
Dengan mengetahui jenis-jenis smoke detector, fungsi dan kegunaannya. Anda jadi dapat memutuskan detektor jenis apa yang cocok dipasang di tempat Anda. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan area dan kondisi ruangan. Anda dapat konsultasikan kebutuhan keselamatan properti anda ke jakartaalarm.