Seputar Keamanan & Kriminal

Komponen Fire Alarm dan Cara Instalasi Sistem Fire Alarm Kebakaran

Rabu, 6 Maret 2024 | 16:56 WIB

Cara Instalasi Sistem Fire Alarm Kebakaran

Jakarta Alarm -  Sistem alarm kebakaran (fire alarm system) memegang peran penting dalam sistem keselamatan kerja di suatu gedung atau bangunan. Sistem alarm kebakaran (fire alarm system) berfungsi untuk memberitahu dan memperingatkan kepada penghuni bangunan bahwa sedang terjadi kebakaran, agar segera melakukan evakuasi diri dan menginformasikan ke staff petugas khusus untuk melakukan tindakan penanganan.

Dengan mengetahui indikasi kebakaran lebih awal, dapat meminimalisir kerusakan properti dan korban jiwa akibat kebakaran. Untuk itu, pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO. 20/PRT/M/2009 tentang pedoman teknis manajemen proteksi kebakaran di perkotaan bahwa keselamatan masyarakat yang berada di dalam bangunan gedung dan lingkungannya harus menjadi pertimbangan utama khususnya terhadap bahaya kebakaran, agar manusia dapat melakukan kegiatannya, dan meningkatkan produktivitas serta kualitas hidupnya.

Dalam merancang sistem alarm kebakaran (fire alarm system) di suatu bangunan dibutuhkan tenaga ahli agar sistem yang dibangun dapat berfungsi secara efektif dan memenuhi syarat keselamatan kesehatan kerja seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia NO. PER.02/MEN/1983, bahwa dalam rangka kesiapan siagaan pemberantasan pada mula terjadinya kebakaran maka setiap instalasi alarm kebakaran automatic harus memenuhi syarat-syarat keselamatan kesehatan kerja.

Perancangan sistem fire alarm kebakaran yang tepat akan membuat sistem dapat bekerja dengan cepat dalam mendeteksi indikasi kebakaran. Selain itu, penggunaan produk sistem alarm kebakaran (fire alarm system) yang dapat diintegrasikan dengan sistem keamanan seperti access control akan membantu proses evakuasi karena saat terjadi kebakaran, access control dapat secara otomatis memberikan akses keluar untuk memudahkan proses evakuasi. Seperti fire alarm system dari SATEL yang dapat diintegrasikan dengan sistem keamanan yang ada di bangunan Anda.

Dalam artikel ini, jakartaalarm akan membagikan informasi mengenai komponen apa saja yang terdapat di sistem alarm kebakaran (fire alarm system) dan cara instalasi fire alarm system.

Komponen Fire Alarm System (Sistem Alarm Kebakaran)
Dalam sistem alarm kebakaran (fire alarm system) memiliki 2 jenis model yaitu sistem alarm kebakaran beralamat (fire alarm system addressable) dan sistem alarm kebakaran konvensional (fire alarm system conventional). Masing-masing model memiliki cara kerja dan cara instalasi yang berbeda-beda. Pada sistem alarm kebakaran beralamat (fire alarm addressable) umumnya lebih cocok digunakan di gedung bertingkat yang memiliki banyak lantai dan ruangan. Hal ini dikarenakan cara kerja sistem alarm kebakaran beralamat (fire alarm system addressable) yang mampu mengidentifikasi titik alamat detector yang mendeteksi indikasi kebakaran sehingga petugas dapat mengetahui lokasi lantai dan nama ruangan yang mengalami kebakaran.

Sedangkan, sistem alarm kebakaran konvensional (fire alarm conventional) lebih cocok digunakan di bangunan yang tidak terlalu banyak ruangan dan hanya terdiri dari 2-3 lantai, hal ini dikarenakan cara kerja sistem alarm kebakaran konvensional (fire alarm conventional) yang hanya dapat memberitahu letak lantai yang mengalami kebakaran. Berbeda dengan sistem alarm kebakaran beralamat (fire alarm addressable) yang dapat memberikan informasi secara spesifik. Namun, dari segi harga fire alarm addressable lebih mahal dibandingkan sistem alarm kebakaran konvensional (fire alarm conventional).

Baca juga : Komponen Fire Alarm System Addressable

Berikut ini komponen fire alarm system :

  1. Fire alarm control panel
    Fire alarm control panel berfungsi untuk mengendalikan kerja sistem alarm kebakaran yang terdapat di suatu bangunan. Seluruh detector dan alat pendukung akan dihubungkan ke control panel, sehingga bisa dikatakan control panel adalah pusat atau otak dari sistem alarm kebakaran (fire alarm system). Fire alarm control panel biasanya diletakan di ruang operator.
  2. Detektor Alarm kebakaran (fire alarm detection system)
    Pada dasarnya fire alarm dapat mendeteksi apa saja tergantung jenis detektor yang digunakan. Detektor yang digunakan juga menyesuaikan dengan kondisi ruangan tempat detektor tersebut akan dipasang dan potensi ancaman kebakaran yang ditimbulkan dari barang-barang yang terdapat di ruangan tersebut. Jika kondisi ruangan Anda terdapat barang-barang elektronik yang dapat menimbulkan kebakaran yang diawali dengan kenaikan suhu panas, seperti ruang server Anda dapat gunakan heat detector (detektor panas) atau multisensor detector (detektor asap dan detector panas). Terdapat beragam jenis detector yang bisa Anda gunakan yaitu smoke detector (detektor asap), Heat detector (detektor panas) Multisensor detector (detektor asap dan detector panas) dan Chemical detector (detektor gas kimia).
  3. Manual call point
    Manual call point (MCP) sistem kerjanya hampir mirip dengan panic button, dimana manual call adalah alat yang digunakan untuk memicu alarm kebakaran atau memberi peringatan tentang terjadinya kebakaran saat detektor tidak berfungsi dan fire alarm bell belum berbunyi. Manual call point bekerja secara manual dengan menekan tombol yang tersedia atau menarik tuas, tergantung dengan jenis model yang digunakan.
  4. Sounder
    Fire alarm sounder adalah alat yang berfungsi untuk mengeluarkan bunyi tanda peringatan darurat. Bisa dikatakan sounder ini seperti sirine alarm tanda bahaya, Nada yang memekakan telinga akan mendorong penghuni untuk antisipasi dan melakukan evakuasi diri.
  5. Beacon
    Fire alarm beacon adalah alat yang berfungsi untuk memancarkan cahaya tanda bahaya seperti strobe alarm. Keberadaan beacon dapat membantu penghuni yang tuli, bahwa sedang terjadi kebakaran, sehingga seluruh penghuni dapat segera mengevakuasi diri.

Baca juga : Signalling Devices: Cara Kerja, Fungsi, dan Kegunaannya


Peralatan dan material yang perlu disiapkan untuk instalasi sistem fire alarm kebakaran :

  • Obeng
  • Tespen
  • Tang potong
  • Bor tangan
  • Pelindung kabel : Pipa, clamp pipa, sock pipa, flexible Clipsa
  • Kabel yang digunakan :
    • Kabel fire alarm conventional : NYAF/NYA 1,5 mm
    • Kabel fire alarm addressable : FAR/ AWG / panel ke listrik NYM 3x2,5mm

Langkah Instalasi Fire Alarm System
Pada saat melakukan instalasi dan pemasangan fire alarm system, gunakanlah alat pelindung diri dan patuhi aturan keselamatan kerja seperti rompi, helmet, sarung tangan dan safety shoes. Untuk melindungi diri Anda dari kecelakaan kerja yang dapat terjadi.

Langkah pertama : Lakukan pemasangan jalur kabel
Dari layout peletakan titik detektor yang telah dilakukan, Anda dapat mengukur kabel sesuai dengan jarak antar alat, gunakannyalah pipa dan aksesoris pipa untuk melindungi kabel dari kerusakan. Pastikan kabel yang Anda gunakan telah disesuaikan dengan jenis panel yang digunakan. Apabila Anda menggunakan sistem alarm kebakaran konvensional (fire alarm conventional) gunakanlah kabel NYAF atau NYA ukuran 1,5 mm sedangkan jika Anda menggunakan sistem alarm kebakaran beralamat (Fire Alarm Addressable) gunakan kabel AWG 16 atau kabel data AWG 18.

Langkah kedua : Pasang panel kontrol alarm kebakaran (Fire alarm control panel)
Setelah instalasi kabel, dilanjutkan pemasangan panel pada dinding. Pada proses ini siapkan bor dan dyynaabolt untuk memasang panel kontrol pada dinding agar lebih kuat menahan beban. Setelah dipasang, sambungkan masing-masing kabel yang telah diinstalasi ke terminal dengan benar. Untuk kabel yang menghubungkan antara panel dengan soket listrik gunakan kabel NYM 3x2,5 mm.

Langkah ketiga : Pasang detektor alarm kebakaran
Tandai lokasi dan titik area mana saja yang akan dipasang detektor, setelah itu pasanglah terlebih dahulu base detektor untuk menyambungkan jalur kabel pada terminal. Terakhir pasang detektor pada base dengan benar.

Langkah keempat : Instalasi manual call point, sounder dan alat fire alarm system lainnya
Proses pemasangan manual call point dan sounder, sama seperti pemasangan detektor. Tanda titik tempat alat akan dipasang, lalu sambungkan dengan kabel instalasi. Pastikan saat proses pemasangan jalur terminal tidak tertukar, karena jika tertukar menyebabkan alat tidak dapat berfungsi.

Itulah informasi mengenai komponen apa saja yang terdapat di sistem alarm kebakaran (fire alarm system) dan cara instalasi fire alarm system. Jika Anda mengalami kesulitan dan membutuhkan survey lokasi, Anda dapat menghubungi jakartaalarm. Dengan tim berpengalaman, yang telah melayani dan melakukan pemasangan di berbagai industri seperti oil & gas, perkantoran, bank, multifinance, minimarket, supermarket dan perumahan. jakartaalarm telah melayani kebutuhan pelanggan di seluruh Indonesia sejak tahun 2001. Tunggu apalagi, dapatkan dan nikmati berbagai layanan seperti konsultasi, survei, demo produk, dan desain sistem hanya di jakartaalarm.

Anda dapat berbelanja produk sistem keamanan mulai dari CCTVFire AlarmIntrusion Alarm dan Access Control di tokopedia jakartaalarm.

Layanan jakartaalarm

Konsultasi

Nikmati layanan konsultasi gratis untuk membantu Anda menemukan rasa aman.

Survei Lokasi

Nikmati layanan survei dan demo gratis khusus wilayah DKI Jakarta.

Instalasi

Dapatkan layanan instalasi yang benar dan memenuhi standar keamanan.

Layanan Purna Jual

Dapatkan 1 sampai 3 tahun garansi produk maupun instalasi dan

Read More

layanan On-Call Service.

Read Less

Tutorial

Tersedia Video Tutorial untuk pemasangan di Youtube jakartaalarm Official Channel.