Jakarta Alarm -  Apabila Anda bekerja di sebuah korporasi atau berada di dalam dunia sistem keamanan maka Anda pasti sudah tidak asing lagi mengenai alat RFID, atau kepanjangannya “Radio Frequency Identification”.

Teknologi RFID ini dipakai untuk berbagai hal, selain untuk mengefisiensikan proses produksi dan ia juga dapat berfungsi untuk mengoptimalkan profit, dan karena itu bisnis dapat berjalan dengan lebih panjang.

Pada artikel kali ini, jakartaalarm akan membahas mengenai bagaimana cara kerja RFID dan juga jenis-jenisnya yang dapat Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk disimak lebih lanjut.

Cara Kerja RFID

RFID ditemukan ketika seseorang mata-mata yang berasal dari Uni Soviet menemukan sistem pengiriman gelombang radio melalui informasi audio. Tetapi saat itu, alat yang ditemukan bukan dikategorikan sebagai teknologi pengidentifikasi, tetapi alat ini sudah dianggap sebagai pendahulu teknologi RFID.

Selain saat itu, ada juga teknologi transponder IFF yang ditemukan dan digunakan oleh tentara Inggris saat perang dunia kedua untuk mengidentifikasi pesawat sebagai teman ataupun sebagai musuh.

RFID adalah sebuah perangkat elektronik yang mempunyai ukuran kecil, ia terdiri dari beberapa chip dan antena. Chip ini mampu menyimpan 2.000 byte data. Pada RFID terdapat hal yang dinamakan sebagai RFID Tag atau label disebut sebagai transpoder yang berfungsi sama dengan barcode.

Untuk melakukan pekerjaannya, RFID membutuhkan minimal dua perangkat, yaitu TAG dan READER. RFID Tag adalah alat yang terkoneksi dengan objek yang nantinya akan diidentifikasi oleh RFID Reader.

RFID Tag ini dapat berupa perangkat read-only atau perangkat yang hanya dapat dibaca saja atau perangkat read-write yang berarti dapat dibaca dan ditulis ulang untuk update.

RFID Tag mempunyai dua komponen penting didalamnnya, yaitu Integrated Circuit (IC) yang berfungsi memproses informasi yang disimpan. Antenna yang berfungsi menerima dan mengirimkan sinyal RF.

Sedangkan RFID Reader adalah pembaca RFID Tag yang terdiri pasif, dalam arti bahwa dia hanya menerima sinyal radio dari RFID Tag Aktif yang memiliki sistem pembaca aktif dan juga memancarkan sinyal interogator dan menerima balasan autentifikasi dari TAG.

Baca Juga : Pahami Perbedaan CCTV Analog dengan CCTV Digital

Jenis-Jenis RFID

Teknologi RFID dapat dibagi menjadi tiga jenis secara umum, catu daya, memori, dan frekuensi radio.

RFID catu daya memiliki dua tipe, yakni tag aktif dan pasif. RFID catu daya dengan tipe tag aktif memiliki informasi yang dapat dibaca (read) dan ditulis (write) pembaca RFID pada jarak jauh, bahkan hingga ratusan meter.

Sementara itu, RFID tipe tag pasif hanya mengandalkan teknologi elektromagnetik untuk tenaga sehingga jarak bacanya lebih pendek.

Kemudian, RFID jenis memori dibagi menjadi dua tipe, yaitu read and write serta read only. Tag tipe read and write berarti informasi yang disediakan dapat dibaca dan ditulis secara berulang-ulang atau dinamis. Sedangkan tag tipe read only hanya menyimpan informasi saat tag dibuat dan informasinya tidak dapat diubah alias statis.

Sementara itu, jenis RDIF frekuensi radio dibagi menjadi tiga, yaitu low frequency (LF), high frequency (HF), dan ultra high frequency (UHF).

Secara umum, tipe-tipe tag untuk jenis ini bermakna semakin kecil frekuensi sebuah sistem RFID, semakin pendek pula jarak baca dan semakin lemah pula tingkat keterbacaannya.

Itulah cara kerja RFID dan juga jenis-jenisnya, semoga bermanfaat terus yaa untuk Anda. Apabila Anda sedang mencari RFID yang berkualitas, maka Anda dapat datang ke Tokopedia kami dimana Anda dapat membeli berbagai jenis RFID dan juga sistem keamanan lainnya.

Anda juga dapat kontak kami secara langsung apabila ada kendala perihal sistem keamanan, kami pasti akan langsung memberikan solusi terbaik untuk Anda.

Jangan lupa juga untuk datangi blog kami dimana Anda dapat menemukan info-info lainnya mengenai sistem keamanan.

Baca Juga : Jenis Alarm Rumah Yang Buat Maling Kapok