Seputar Keamanan & Kriminal

Gas Detector: Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya Serta Penempatan Yang Sesuai

Jumat, 10 November 2023 | 09:16 WIB

Kenali cara kerja gas detector, kelebihan dan kekurangannya serta penempatan yang sesuai

Jakarta Alarm - Dalam sistem alarm kebakaran (fire alarm system) terdapat berbagai detektor yang dibuat berdasarkan kebutuhan dan kondisi tempat. Umumnya, yang digunakan di rumah maupun perkantoran ialah smoke detektor (detektor asap) dan heat detektor (detektor panas). Tapi taukah Anda, terdapat detektor jenis lainnya yang digunakan didalam sistem alarm kebakaran. Salah satu jenis detektor yang digunakan ialah gas detektor. Gas detector adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas tertentu dalam suatu lingkungan. Alat ini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk keamanan industri, pemantauan kualitas udara dalam lingkungan, dan pengawasan proses industri. Dalam artikel ini, Anda akan mengenal lebih dalam tentang cara kerja, kelebihan, kekurangan, dan penempatan yang sesuai untuk gas detector.

Cara Kerja Gas Detector

Gas detector bekerja dengan berbagai prinsip deteksi, tergantung pada jenis gas yang ingin dideteksi dan teknologi yang digunakan. Beberapa prinsip deteksi yang umum digunakan diantaranya:

  • Sensor Elektrokimia: Sensor ini mengukur perubahan arus listrik yang dihasilkan ketika gas berinteraksi dengan elektroda kimia di dalamnya.
  • Sensor Inframerah (IR): Sensor ini menggunakan sumber cahaya inframerah untuk mengukur absorpsi gas tertentu. Kehadiran gas mengurangi intensitas cahaya yang diterima oleh sensor.
  • Sensor Katalitik: Sensor ini bekerja dengan mengukur perubahan suhu yang disebabkan oleh reaksi katalitik gas dengan elemen katalis di dalamnya.
  • Sensor Semikonduktor: Sensor ini mengukur perubahan hambatan listrik pada bahan semikonduktor yang dipengaruhi oleh keberadaan gas target.
  • Sensor Resonansi Akustik: Sensor ini bekerja dengan mengukur perubahan frekuensi getaran bahan resonansi akustik saat gas berinteraksi dengannya.
  • Sensor Ionisasi: Sensor ini mengukur arus listrik yang dihasilkan oleh ionisasi gas dalam medan listrik.

Setelah gas detector mendeteksi keberadaan gas target, ia akan memberikan sinyal peringatan, seperti bunyi alarm atau tampilan visual, yang menunjukkan tingkat konsentrasi gas yang terdeteksi.

Kelebihan Gas Detector

Pendeteksian Dini: Gas detector dapat mendeteksi keberadaan gas berbahaya sebelum mencapai tingkat yang dapat membahayakan keamanan manusia atau lingkungan.

Keamanan Industri: Meningkatkan keamanan dalam lingkungan industri dengan memantau gas berbahaya seperti gas beracun, mudah terbakar, atau yang dapat mengakibatkan ledakan.

Pemantauan Kualitas Udara: Digunakan untuk memantau dan mengukur kualitas udara dalam lingkungan seperti gedung, fasilitas medis, atau laboratorium.

Sensitivitas dan Spesifisitas: Gas detector dapat sangat sensitif dan spesifik terhadap jenis gas tertentu, sehingga dapat menghindari alarm palsu.

 

Kekurangan Gas Detector

Keterbatasan Jenis Gas: Sebagian besar gas detector dirancang untuk mendeteksi satu atau beberapa jenis gas tertentu, sehingga Anda mungkin perlu beberapa detektor untuk berbagai gas.

Perawatan dan Kalibrasi: Gas detector memerlukan perawatan dan kalibrasi berkala untuk memastikan kinerjanya tetap akurat.

Biaya: Gas detector berkualitas tinggi dapat mahal, terutama jika dibutuhkan untuk lingkungan yang kompleks.

Keterbatasan Lingkungan: Beberapa lingkungan ekstrim, seperti suhu tinggi atau rendah, mungkin memengaruhi kinerja gas detector.

 

Penempatan yang Sesuai

Penempatan gas detector harus disesuaikan dengan jenis gas yang ingin dideteksi dan karakteristik lingkungan. Beberapa panduan umum untuk penempatan yang sesuai meliputi:

  • Dekat Sumber Potensial: Gas detector harus ditempatkan dekat dengan sumber gas potensial, seperti peralatan atau pipa yang mengandung gas berbahaya.
  • Tinggi yang Sesuai: Gas yang lebih ringan dari udara, seperti hidrogen, harus ditempatkan di lokasi tinggi, sementara gas yang lebih berat dari udara, seperti amonia, harus ditempatkan di lokasi rendah.
  • Area Pemantauan: Penting untuk menempatkan gas detector di area yang mencakup seluruh ruang di mana gas berbahaya dapat berkumpul.
  • Pemantauan Jarak Jauh: Untuk pengawasan jarak jauh, gas detector dapat terhubung ke sistem pemantauan sentral.
  • Kondisi Lingkungan: Pastikan gas detector cocok untuk kondisi lingkungan tempatnya ditempatkan, seperti suhu, kelembaban, dan tekanan.
  • Perawatan Rutin: Lakukan perawatan rutin dan kalibrasi sesuai dengan pedoman produsen untuk menjaga kinerjanya.

Penempatan yang tepat dan pemilihan gas detector yang sesuai sangat penting untuk memastikan pengawasan gas yang efektif dan keamanan lingkungan yang optimal.

Dengan memahami cara kerja gas detektor, kelebihan dan kekurangannya, serta penempatan yang sesuai, Anda dapat memaksimalkan manfaat dari perangkat ini dalam berbagai aplikasi. Pastikan untuk selalu mengikuti panduan produsen dan melakukan pemeliharaan yang diperlukan untuk menjaga kinerja gas detector yang optimal.

Layanan jakartaalarm

Konsultasi

Nikmati layanan konsultasi gratis untuk membantu Anda menemukan rasa aman.

Survei Lokasi

Nikmati layanan survei dan demo gratis khusus wilayah DKI Jakarta.

Instalasi

Dapatkan layanan instalasi yang benar dan memenuhi standar keamanan.

Layanan Purna Jual

Dapatkan 1-3 tahun garansi produk serta instalasi dan on-call service.

Tutorial

Tersedia Video Tutorial untuk pemasangan di Youtube jakartaalarm Official Channel.